TENTANG GAMPONG
Sejarah Gampong
Secara administratif Gampong Kota Baru merupakan salah satu gampong dari sebelas gampong yang terdapat di Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Secara geografis, Gampong Kota Baru memiliki posisi yang strategis di Kota Banda Aceh karena memiliki akses yang cukup luas dan dapat dicapai dari berbagai tempat di Kota Banda Aceh. Dengan kondisi tersebut maka gampong ini mudah dijangkau oleh berbagai pihak yang memiliki kepentingan ke gampong ini. Gampong Kota Baru merupakan salah satu gampong yang heterogen karena penduduknya terdiri dari berbagai etnis yang ada di Aceh bahkan sebagiannya merupakan etnis luar Aceh.
Nama Gampong Kota Baru terdiri atas dua suku kata yaitu “Kota” dan “Baru”, Menurut H. Abubakar Siddiq, bahwa sebutan “Kota” merupakan sebutan yang sudah ada sejak dulu dan tidak ada seorangpun saat itu yang mengetahui makna dari kata “Kota”, sedangkan kata “Baru” bermakna sesuatu yang baru. Terdapat dua gampong yang mempunyai nama dengan akhiran yang sama di Kecamatan Kuta Alam yakni sama-sama diakhiri dengan kata “Baru”. Berdasarkan inisiatif tetua gampong maka untuk membedakan di antara keduanya, disepakatilah bahwa dibubuhkan kata yang akhirnya sesuai dengan keadaan gampong.
Sejarah Pembangunan Gampong
Dari hasil penelusuran yang dilakukan oleh tim perencana gampong, yang berpijak pada pemaparan sejumlah tokoh masyarakat yang masih ada di gampong Kota Baru, diperoleh sejumlah informasi sehubungan dengan sejarah kepemerintahan Gampong Kota Baru yang diuraikan sebagai berikut:
1. Periode Pertama 1958 – 1961
Perjalanan pemerintahan gampong pada tahun 1958 -1961 dipegang oleh Pak Rosman. Sistem pemerintahan yang dijalankan tanpa pandang bulu, beliau mampu mangayomi semua unsur lapisan masyarakat sehingga kondisi pemerintahan gampong berjalan dengan normal.
2. Periode Kedua 1961 – 1962
Periode 1961-1962 Pucuk Pimpinan Pemerintah Gampong Kota Baru dipegang oleh Bapak I. M. Husin dimana sistem kepemimpinan yang diselenggarakannya sangat dinamis. Roda pemerintahan berjalan sesuai dengan norma adat yang berlaku di masyarakat, sehingga masyarakat mau patuh dan taat melaksanakan setiap ketentuan yang ditetapkan dalam rangka memajukan gampong.
3. Periode Ketiga 1962 – 1964
Pada periode ini yang menjadi keuchik Gampong Kota Baru adalah Bapak M. Kasim Arsyad, pemerintahan yang dijalankannya disenggarakan dengan penuh empati dan mampu mengayomi semua usur di tengah masyarakat, hal ini berdampak pada roda pembangunan gampong dan berjalan secara optimal.
4. Periode Kempat 1964 – 1965
Pada periode ini pucuk pimpinan Pemerintahan Gampong Kota Baru dipegang oleh Bapak Ismail Hasan, dengan sifatnya yang jujur, Bapak Ismal Hasan mendapatkan kepercayaan selama menjabat sebagai Keuchik.
5. Periode Kelima 1965 – 1970
Pucuk Pimpinan Gampong Kota Baru saat ini dipegang oleh Bapak Zakaria Ali Basyah, Selama masa pemerintahannya, Bapak Zakaria Ali Basyah hanya melanjutkan program Pemerintah Gampong sebelumnya, hal ini dikarenakan suasana Aceh dalam situasi konflik.
6. Periode Keenam 1970 – 1973
Bapak Usman Ali dipercayakan sebagai Pj. Keuchik, selama 3 tahun, walaupun pemerintahan yang dilaksanakan berlangsung kurang optimal, karena suasana Aceh dalam suasana konflik. Hal ini berdampak pada keinginan masyarakat untuk menjadi Keuchik sangat minim, maka mau tidak mau beliau harus menjadi Pejabat keuchik 3 tahun lamanya.
7. Periode Ketujuh 1973 – 1981
Bapak Zakaria Ali Basyah kembali dipercaya dan dipilih sebagai Keuchik Gampong Kota Baru, karena situasi masih dalam pusaran konflik maka dapat dipastikan bahwa Bapak Zakaria Ali Basyah dalam menjalankan pemerintahan-nya biasa-biasa saja.
8. Periode Kedelapan 1981 – 1983
Seiring dengan perkembangan pembangunan Kampung pada waktu itu, Pemerintah Kota Madya Banda Aceh meningkatkan status kampung menjadi Kelurahan, sehingga kepemimpinan ditunjuk langsung oleh Walikotamadya Banda Aceh, untuk pertama kali Bapak T. Uyun Hasan diberikan amanah untuk menyelenggarakan sistem pemerintahan Kelurahan.
9. Periode Kesembilan 1983 – 1986
Bapak T. Uyun Hasan diganti oleh M. Nasir Zalba sebagai pucuk pimpinan Kelurahan Gampong Kota Baru, pemerintahan beliau diselenggarakan dalam suasana aman dan terkendali meski kondisi pada saat itu konflik terus meluas di bumi Serambi Mekkah.
10.Periode Kesepuluh 1986 – 1994
Sebagai Lurah di Gampong Kota Baru, Bapak Hamdani melaksanakan pemerintahannya dalam suasana biasa-biasa saja, Gampong yang berstatus Kelurahan tentu titik berat pelaksanaan kegiatan cenderung dilaksanakan atas perintah atasan, namun demikian pembangunan terus berjalan sesuai dengan aspirasi masyarakat.
11.Periode Kesebelas 1994 – 1996
Bapak Drs. M. Diwarsyah ditunjuk sebagai Lurah menggantikan Bapak Hamdani, beliau dalam menjalankan tugasnya tegas dan konsisten. Hal ini dapat dilihat pada terujudnya pembangunan Taman Pendidikan Al-Qur’an. Perjalanan pemerintahannya cukup dikenang di mata masyarakat dan atas perjuangannya menjalankan program di bidang Sosial-Budaya.
12.Periode Keduabelas 1996 – 2005
Pucuk pimpinan terus berganti dan program kegiatan melaju dan diselenggarakan melalui musyawarah untuk mupakat untuk memutuskan kegiatan yang akan dilaksanakan, hal ini dilakoni Bapak Rusli BA pada saat menjadi Lurah di Gampong Kota Baru, sehingga perjalanan kepemimpinannya berjalan baik.
13.Periode Ketigabelas 2005 – 2010
Bapak Syafruddin menggantikan Bapak Rusli BA sebagai Lurah yang baru untuk periode 2005 – 2010. Kepemimpinan Bapak Syafruddin di Kelurahan Kota Baru berjalan lancar dan program-program pembangunan terus dilaksanakan melalui kegiatan musyawarah rencana pembangunan.
14.Periode Keempatbelas Februari 2010 – Juli 2010
Akhir periode Bapak Syafruddin, Walikota Banda Aceh kembali memberi amanah untuk menjadi Pejabat Keuchik sehubungan perintah Undang-Undang Pemerintahan Aceh No. 11 Tahun 2006. Bapak Syafruddin bertugas untuk melaksanakan peralihan dari status Kelurahan menjadi status Gampong sebagaimana amanat UUPA tersebut. Selain itu tugas utama beliau menyelenggarakan pemilihan Keuchik secara langsung.
15.Periode Kelimabelas Juli 2010 – Juli 2016
Hasil Pilsungchik Gampong Kota Baru pada bulan Juni tahun 2010 jatuh kepada Bapak H. Halik Saing, M.Si, beliau berasal dari suku Bugis, Sulawesi Selatan. Penghargaan yang telah diraihnya adalah juara satu lomba kebersihan antar gampong se-Kota Banda Aceh tahun 2012 yang diterima dari Wakil Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’duddin Jamal, SE.
16.Periode Keenambelas Oktober 2016 – Sekarang
Pada tanggal 2 Oktober 2016 Keuchik terpilih Gampong Kota Baru di menangkan oleh H. Eddy Erwinsyah, ST. Dengan visi dan misi yang ditawarkan oleh beliau untuk membangun Gampong Kota Baru menjadikan seluruh warga dari berbagai kalangan sangat bersimpatik dan mendukung beliau. Penghargaan yang telah diraihnya untuk Gampong Kota Baru adalah Gampong Sehat Tahun 2016, penghargaan ini didapat dengan nilai tertinggi se-Kota Banda Aceh.
Kondisi Umum Gampong
1. Geografis
Gampong Kota Baru merupakan Gampong yang terletak di perbatasan Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Ulee Kareng , dengan luas wilayah 70 Ha, adapun batas-batas gampong Kota Baru adalah sebagai berikut :
Utara : Gampong Jeulingke dan Gampong Peurada
Selatan : Gampong Lambhuk
Timur : Gampong Pineung dan Gampong Ie Masen
Barat : Gampong Bandar Baru
Jumlah dusun di Gampong Kota Batu terdiri atas 5 (lima) Dusun yaitu :
o Dusun Tgk. Dibitai
o Dusun Tgk. Cot Plieng
o Dusun Tgk. Lam Oe
o Dusun Tgk. Tanoh Abee
o Dusun Malikul Saleh
2. Kondisi Fisik Dasar Gampong
Kondisi Fisik Dasar Gampong Kota Baru dapat kita lihat dari segi pemanfaatan lahan, gampong Kota Baru dengan luas 70 Ha, dalam pemanfaatan lahan dikelompokan ke dalam 2 (dua) bagian yaitu :
o Perumahan / Pemukiman : 20 Ha
o Perkantoran dan Sekolah : 45 Ha
o Dan lainnya : 5 Ha
3. Kondisi Demokrafis Gampong
Jumlah Penduduk Gampong Kota Baru pada awal 2 November 2012 mencapai 1685 jiwa, dengan komposisi penduduk laki-laki 869 jiwa dan perempuan 816 jiwa, secara keseluruhan memiliki 447 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar ke dalam 5 (lima) dusun yaitu 1) Dusun Tgk. Dibitai, 2) Dusun Tgk. Cot Plieng, 3) Dusun Tgk. Lam Oe, 4) Dusun Tgk. Tanoh Abee, dan 5) Dusun Malikul Saleh.
Tingkat sebaran penduduk di Gampong Kota Baru mencapai 4.15 jiwa/Km2 dan Orbitrasi atau jarak gampong dengan kantor Kecamatan :
1. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan : 1.5 Km
2. Jarak dari ibu Kota Banda Aceh : 3,5 Km
3. Jumlah Penduduk Gampong Kota Baru : 1592 Jiwa
4. Kondisi Sosial Ekonomi Gampong
Gampong Kota Baru merupakan gampong yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Kuta Alam, Kondisi Sosial Ekonomi Gampong sudah berkembang cukup signifikan, seiring dengan perkembangan budaya perkotaan, hal ini disebabkan Kecamatan Kuta Alam sebagai salah satu wilayah dan pusat pertumbuhan perekonomian Kota Banda Aceh. Namun demikian sikap saling membantu dan mempercayai dengan satu sama lain, Gampong Kota Baru tumbuh dan berkembang tanpa pilih kasih dalam mendorong kebersamaan guna membangun gampong kearah yang lebih baik.